26 April 2024

Puspenerbal Adakan PMR Untuk Upgrade 2 Tipe Pesawat MPA TNI AL

25 April 2024

PMR pembaruan dan peningkatan beberapa fitur MPA pada pesawat King AIr dan CN-235 TNI AL (photo: Puspenerbal)

Komandan Wing Udara 2 Juanda Ikuti Program Management Review Pesud MPA

TNI AL, Dispen Puspenerbal -- Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah mengikuti kegiatan Program Management Review (PMR) untuk pesawat udara Maritime Patrol Aircraft (MPA) yang akan diberikan pembaruan dan peningkatan pada beberapa fitur MPA-nya pada Senin (22/4/2024).

PMR untuk pesawat udara MPA ini dibuka oleh Direktur Rencana dan Pengembangan (Dirrenbang) Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo mewakili Komandan Puspenerbal Laksda TNl Sisyani Jaffar di gedung Naval Aviation Combat Simulator (NACS) Wing Udara 2 Puspenerbal, Juanda.

Hadiri dalam kesempatan tersebut Komandan Wing Udara 2, Pasops Wing Udara 2, perwira dari Mabesal (Letkol Laut (P) Febri, Letkol Laut (P) Ikhlas, Letkol Laut (P) Tatang Yanuar, Letkol Laut (P) Sensa).

Kemudian Danron 800 Wing Udara 2, Perwira Staf Skuadron 800 dan 600, Major Frank Anderson (Tim ODC), Ati Kushariani (Tim ODC), Mrs. Corinna marie kinmen (Tim ODC), Mr. Eric David Crawford, Mrs. Carson Renee Minuccl (CM), Dewi Nandini Rudini (Tim ODC), Syahrizal Zakaria (MSS) dan Mr. Blaise Dagilaitis.

Beechcraft King Air MPA TNI AL (photo: Fauzan Rasyadi)

Menurut Dirrenbang Puspenerbal, untuk mewujudkan TNI Angkatan Laut khususnya jajaran Penerbangan TNl AL yang profesional dalam menjaga wilayah Republik Indonesia, Peningkatan Kemampuan Alutsista tentu menjadi bagian dari program yang vital dan penting bagi jajaran Penerbangan TNl AL secara umum.

Tentunya lanjut Direnbang, dengan adanya pembaruan dan peningkatan kemampuan Maritime Patrol Aircraft (MPA) ini, diharapkan dapat menjadi titik awal pengembangan Puspenerbal ke arah yang semakin modern mengikuti perkembangan jaman.

CN-235 MPA TNI AL (photo: etlspotter)

PMR untuk pesawat udara MPA yang akan berlangsung mulai 22-25 April 2024 ini, akan diisi dengan berbagai materi. pada hari pertama ini usai pembukaan dilanjutkan dengan paparan spesifikasi Pesud CN 235 & King Air, penjelasan mission equipment, penjelasan fungsi teledyne flir, penjelasan spesifikasi radio komunikasi CN 235, simulasi pemasangan radar terbaru untuk CN 235 & King Air ditutup dengan diskusi & tanya jawab.

Sementara itu untuk Hari ke-2 diantaranya pelaksanaan review of previous day dan contract review. Pada Hari ke-3 akan melaksankan System Engineering and Technical Review, logistic dan survey of simulator room dan pada Hari ke-4 melaksanakan financial review (USG & TNI AL), discussion dan review PMR minutes & sign final copy.

(Puspenerbal)

25 April 2024

TNI AU dan RSAF Gelar Latihan Bersama AMX BFI 12/24 di Pekanbaru

25 April 2024

Air Maneuver Exercise Bilateral Fighter Interaction (AMX BFI) 2024 (all photos: TNI AU, RSAF)

TNI AU dan Republic of Singapore Air Force (RSAF) menggelar latihan bersama Air Maneuver Exercise Bilateral Fighter Interaction (AMX BFI) ke-12 tahun 2024 (AMX BFI 12/24), mulai dari tanggal 17 hingga 23 April 2024, di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.


Sebagai pelaku AMX BFI 12/24 adalah penerbang Skadron Udara 3, Skadron Udara 14 Wing Udara 3 Lanud Iswajudi dan penerbang Skadron Udara 16 Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin. Komandan Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Adhi Safarul Akbar yang ditunjuk sebagai Direktur Latihan dalam latihan ini.


Dalam AMX BFI 12/24 dilaksanakan beberapa program latihan diantaranya latihan Air to Air Refuelling dimana pesawat F -16 TNI AU akan melaksanakan pengisian bahan bakar di udara dengan pesawat A-330 Multi Role Tangker Transport RSAF, kemudian latihan Mission Tactical Intercept dan Basic Fighter Maneuver.


Kerjasama yang kuat dan keberhasilan AMX BFI 12/24 menegaskan komitmen TNI AU dan RSAF dalam memperkuat hubungan bilateral mereka di bidang pertahanan udara. 


Latihan ini bukan hanya sekadar meningkatkan keterampilan militer, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk kolaborasi masa depan demi keamanan dan stabilitas regional.

LEN Teken MoU Kembangkan Data Taktis Nasional Bersama Thales SIX GTS

25 April 2024

Penanda-tanganan MoU PT Len Industri dan Thales Six GTS (photos: LEN)

PT Len Industri (Persero) selaku induk holding BUMN industri pertahanan DEFEND ID diwakili Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin bersama Direktur Utama Thales Six GTS France SAS Christophe Salomon melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di kantor Pusat Thales SIX GTS France SAS, pada Selasa (16/4).


Pada proses penandatanganan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin didampingi secara langsung oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Mayor Arh Nugroho Budi Prasetyo selaku Asathan RI KBRI Paris, Sekertaris Kedutaan Besar Indonesia di Perancis Dimas Mohammad Halif, dan Pascale Sourisse selaku President dan CEO Thales Internasional.

MoU ini menitikberatkan pada kerja sama dalam proyek dan bisnis pengembangan produk pertahanan khususnya bidang data taktis Nasional dan Aero Connectivity dengan end customer yakni TNI AU.

(LEN)

Vietnam Berniat untuk Membeli Howitzer Korea K9

25 April 2024

Pada bulan April 2023 delegasi Vietnam telah mengunjungi Hanoi untuk melihat langsung howitzer K9, dimana dikabarkan bahwa Vietnam membutuhkan howitzer 155mm sebanyak 108 unit (photo : KDB)

Kementerian Pertahanan Vietnam (MoD) telah mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk membeli self-propelled howitzer (SPH) K9 – yang dikembangkan dan diproduksi oleh Hanwha Aerospace Korea Selatan – untuk Tentara Rakyat Vietnam.

Wakil Menteri Pertahanan Nasional Vietnam Hoang Xuan Chien menyatakan niatnya untuk membeli K9 pada 'Dialog Strategi Pertahanan Korea-Vietnam ke-11' yang diadakan di Hanoi pada tanggal 23 April, menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan (MND) satu hari kemudian.

“Chien mengevaluasi sistem persenjataan Korea dan menyatakan niatnya untuk memperluas kerja sama industri pertahanan, termasuk pengenalan sistem senjata Korea seperti K9 SPH [ke dalam Tentara Rakyat Vietnam] dan meminta kerja sama dari pemerintah Korea untuk tujuan ini,” kata MND.

Selain itu, kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang seperti keamanan maritim, keamanan siber, dan logistik, tambah MND.

Untuk memperluas kerja sama pertahanan dan industri pertahanan, kedua negara sepakat bahwa bidang kerja sama yang baru dibahas akan ditambahkan ke perjanjian kerja sama pertahanan bilateral yang ditandatangani pada tahun 2010, menurut MND.

Pada bulan April 2023 juru bicara Hanwha Aerospace mengonfirmasi kepada Janes bahwa pejabat Vietnam mengunjungi fasilitas Hanwha untuk meninjau K9 SPH.

Vietnam membutuhkan artileri baru untuk menggantikan persenjataannya yang sudah berumur puluhan tahun, termasuk howitzer M114 155 mm dan howitzer M101 105 mm. Kabarnya, Tentara Rakyat Vietnam berupaya mendapatkan 108 unit howitzer 155 mm.

24 April 2024

Australia Plan to Power Up the Air Domain

24 April 2024

Air Force's F-35A Lightning II jets will receive lethality and survivability enhancements under the Government's funding plan (photo: US Air Force)

Air Force will have enhanced strike and air-mobility options across the north-east Indian Ocean through to the Pacific, thanks to large funding commitments in the 2024 Integrated Investment Program. 

About $28 billion to $33 billion is earmarked to bolster RAAF capabilities to support Defence’s new strategy of deterring potential adversaries from moving against Australia, as well as providing aerial surveillance of maritime approaches. 

More than $10 billion will go to air mobility, with a focus on acquiring 20 C-130J Hercules aircraft to replace the current fleet of 12 older-model Hercules aircraft.

Australia acquired 20 C-130J Super Hercules to replace 12 older model (photo: Aus DoD) 

An estimated $10 billion to $12 billion will continue combat aircraft upgrades to mitigate threats and maintain interoperability with partners and allies. 

This includes lethality and survivability enhancements for the F-35A Lightning II, F/A-18F Super Hornet and EA-18G Growlers. 

About $5 billion to $7 billion will go to air-launched strike weapons, including the development of hypersonic missiles.

MQ-28A Ghost Bat loyal wingman (photo: Boeing Defense)

An investment of more than $4 billion will help develop and acquire uncrewed air systems, including the MQ-28A Ghost Bat.

The next stage of development of the MQ-28A Ghost Bat is already approved, which will progress the MQ-28A’s integration with crewed aircraft, and the MQ-28A’s mission payloads, integrated combat system and autonomous systems.

Air intelligence, surveillance and reconnaissance will receive nearly $4 billion for P-8A Poseidon sustainment and upgrades, acquisition of a fourth MQ-4C Triton remotely piloted aircraft and delivery of an MC-55A Peregrine fleet.

MC-55A Peregrine during test (photo: Centennial Plane Spotter)

Much of the more than $14 billion in missile defence will go towards the joint air battle management system, airborne early warning and control systems and the Jindalee Operational Radar Network.

Northern air base infrastructure will benefit from about $6 billion, and about $4 billion will go towards bolstering resilience of fuel supplies. 

The National Defence Strategy and Integrated Investment Program are available on the National Defence Strategy website

PH Navy: Use of Retired China-made Tanker in Balikatan Coincidental

24 April 2024

Ex BRP Lake Caliraya (photo: u2274943)

MANILA – The selection of the decommissioned oil tanker BRP Lake Caliraya for a sinking exercise as part of this year's Balikatan exercises between Filipino and American soldiers is coincidental, a ranking official of the Philippine Navy (PN) said Tuesday.

PN spokesperson for the West Philippine Sea Commodore Roy Vincent Trinidad made the remark after China called the act provocative.

In an April 20 editorial, China's state-run English newspaper Global Times claimed that the BRP Lake Caliraya was built in a Chinese shipyard for the Philippine National Oil Company (PNOC), which it called "a witness to previous cooperation between China and the Philippines."

The PNOC donated the BRP Lake Caliraya, formerly known as M/T Lapulapu, to the Navy in 2014.

Meanwhile, PN flag-officer-in-command Vice Adm. Toribio Adaci Jr. said he does not see anything wrong with the move.

"There’s no issue with that. The vessel has been used in the Philippines (for a) long long time so any attachment to China—if ever there’s any—it doesn’t matter at all,” Adaci said in a press briefing at the Navy headquarters in Manila.

Ex BRP Lake Caliraya (photo: SCMP)

He also added that it is customary to use decommissioned Navy ships in "any ship sinking activity conducted" in any part of the world.

Meanwhile, the Armed Forces of the Philippines (AFP) reported that 124 assorted Chinese ships were monitored in seven features of the West Philippine Sea (WPS) from April 16 to 22.

These include 110 so-called "Chinese Maritime Militia Vessels" (CMMVs), 11 China Coast Guard Vessels (CCGVs) and three ships from the Chinese People's Liberation Army Navy (PLAN).

Out of this number, seven CCGVs and 31 CMMVs were off Bajo de Masinloc (also known as Scarborough Shoal); three CCGVs and 28 CMMVs detected off Ayungin Shoal; one PLAN vessel, one CCGV, and 44 CCMVs off Pagasa Island; three CMMVs off Parola Island; one PLAN vessel off Lawak Island; four CMMVs off Panata Island and one PLAN in Patag Island.

In the same briefing, Trinidad said the upsurge in the numbers of the CMMVs coincided with Monday's opening of the annual "Balikatan" exercise between the AFP and US military forces.

In the previous weeks, he said there were only around 50 to 110 Chinese vessels sighted in the WPS.

"So there is a surge in the presence of maritime militia specifically in Bajo de Masinloc and Pagasa,” he added. 

(PNA)

KSAU Sebut TNI AU Segera Miliki Pesawat Nirawak Baru

24 April 2024

Anka UCAV (photo: Daily Sabah)

Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.

Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak  itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran "beyond visual range" (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.

"Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua," kata dia.

Tonny menyebutkan sejumlah pesawat nirawak yang tengah didatangkan tersebut antara lain drone CH-4, Anka, serta Bayraktar dengan jenis "Medium Altitude Long Endurance" (MALE).

"Mohon doa restunya angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global," kata Tonny Harjono.

Bayraktar TB2 UCAV (photo: Forbes)

Menurut dia, drone atau pesawat tanpa awak modern tersebut merupakan bagian dari pesawat alutsista baru yang sedang didatangkan untuk memperkuat TNI AU.

Pada 2026, kata dia, pemerintah RI juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.

Selain itu, ujar Tonny, TNI AU juga bakal kedatangan pesawat angkut Airbus A400M, pesawat sistem kendali dan peringatan udara (Airborne Warning and Control System/AWACS), serta pesawat pengisian bahan bakar (tanker) atau Multi Role Tanker Transport (MRTT).

Menurut dia, sejumlah pesawat itu bakal memperkuat alutsista nasional yang sudah ada sebelumnya mulai dari pesawat angkut sipil dari CASA, helikopter, hingga pesawat angkut militer VIP jenis Falcon.

Dia menyadari bahwa berbagai kegiatan TNI AU, termasuk dalam pengadaan alutsista amat dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam memberikan dukungan anggaran.

"Kami juga berterima kasih kepada bapak Menhan (Prabowo Subiyanto) yang sudah melengkapi angkatan udara dengan berbagai alutsista," ujar Tonny.